fbpx
Select Language

Artikel

November 18, 2022

7 Kesalahan Umum Saat Beli Keramik yang Perlu Kamu Hindari!

Share with

Keramik menjadi elemen sebuah bangunan yang perlu mendapatkan fokus ekstra. Pasalnya kehadiran keramik ini tersebar di hampir seluruh bagian bangunan. Selain sebagai pelapis lantai, keramik juga dijadikan pelapis dinding. Secara estetika, keramik begitu menarik perhatian. Sedangkan dari segi fungsi, keramik harus memberi kenyamanan dan keamanan bagi penggunanya.

Banyaknya model keramik di pasaran tentu membuat kamu bingung hingga seringkali jadi salah pilih. Agar tidak menyesal di kemudian hari karena salah pilih keramik, hindari kesalahan-kesalahan ketika beli keramik berikut ini!

1.   Tidak menyesuaikan ukuran keramik

Ukuran keramik harus sesuai dengan luas ruangannya. Jangan memaksakan keramik berukuran besar pada ruangan mungil hanya karena kamu menyukai motifnya. Ingat, pemasangan keramik membutuhkan nat pada sambungan antar kepingannya. Bukannya indah, ruangan malah akan terlihat tidak proporsional dan keindahan motifnya tidak terpancar sempurna.

Sesuaikan ukuran keramik dengan luas ruangannya. Pilihlah keramik untuk ruangan yang mungil dengan keramik berukuran 30×30 cm. Untuk ruangan yang lebih luas, kamu bisa menggunakan keramik 40×40 cm, 60×60 cm atau ukuran yang jauh lebih besar.

2.   Tidak membeli keramik dalam jumlah cukup

Sebelum membeli keramik untuk suatu ruangan, kamu pasti sudah mengukur luas ruangan dengan tepat. Lalu muncullah perhitungan jumlah keramik yang dibutuhkan sesuai luas ruangan tersebut. Tapi, ternyata banyak orang yang melakukan kesalahan karena memesan keramik dengan melihat luas ruangannya saja.

Mereka lupa memperhitungkan risiko adanya keramik pecah dalam proses pengangkutannya atau perlu memotong beberapa keramik untuk mengisi sudut sesuai dengan motif tertentu. Untuk berjaga-jaga, sebaiknya kamu membeli keramik lebih banyak sekitar 5%-10% dari total kebutuhan.

3.   Menyingkirkan sisa keramik

Dalam proses pembangunan, kemungkinan ada sisa keramik. Sebenarnya memiliki sisa keramik usai pemasangan itu lebih menyenangkan daripada kekurangan. Jadi jangan buru-buru membuangnya dengan pikiran ruanganmu sudah tampil sempurna.

Kita tidak pernah tahu kalau suatu saat ada satu bagian yang retak atau rusak dan perlu diganti. Rasanya akan menyebalkan jika harus membeli 1 dus keramik hanya untuk mengganti 1 keping yang rusak, kan? Jika ada sisa keramik yang tersimpan, kamu tidak perlu membeli keramik lagi.

Baca juga: Cegah Masalah pada Lantai dengan Pemasangan Granit dan Keramik yang Benar

Lagipula, belum tentu motif keramik yang kamu gunakan masih diproduksi beberapa tahun ke depan. Kalaupun ada, bisa saja ukuran dan warnanya berbeda dengan batch produksi yang kamu gunakan. Skenario paling buruknya kamu tidak menemukan keramik pengganti dan terpaksa membongkar seluruh lantai untuk menggunakan keramik baru sepenuhnya. Biayanya jauh lebih besar.

4.   Salah memilih jenis keramik

Roman_dBaffin_Unique_40x40
Lantai: dBaffin Unique 40×40 cm (Roman Floor Tile)

Beda fungsi dan kondisi ruangan, maka beda pula jenis keramik yang dibutuhkan. Banyak orang salah beli keramik karena tidak mempertimbangkan aspek ini. Pertama dari segi tekstur permukaan. Keramik dengan permukaan glossy cocok untuk ruang keluarga, ruang makan, kamar tidur, lobby bangunan, dan area lainnya yang kering.

Baca juga: Tips Merawat Granite Tile Agar Selalu Mengkilap

Keramik mengkilap juga bagus untuk melapisi dinding interior. Sifatnya mudah dibersihkan dan memberi kilau yang terkesan modern bahkan mewah.

Sedangkan keramik dengan permukaan bertekstur kasar sangat disarankan untuk lantai area basah seperti dapur, kamar mandi, tepi kolam renang, dan teras. Dengan tekstur kasar, risiko tergelincir dapat diminimalisir.

Kedua dari segi ketahanan terhadap cuaca. Area indoor bisa menggunakan keramik jenis apa pun. Namun area outdoor perlu granit tile yang lebih kuat, tahan serangan panas ataupun hujan.

5.   Tidak meminta sample terlebih dahulu

Ketika melihat sample keramik di showroom, tampilannya dipengaruhi oleh pencahayaan setempat dan warna dinding yang ada. Padahal kondisi ruangan dan konsep interior kamu mungkin berbeda jauh dari ruangan showroom.

Mintalah bantuan desainer interior untuk memberikan pertimbangan. Kamu juga bisa memesan beberapa sample dan coba lihat tampilannya di tempat masing-masing. Pertimbangkan pula warna keramik dengan warna furnitur yang akan digunakan.

6. Tidak mempertimbangkan waktu pengiriman

 Jangan bayangkan membeli keramik seperti membeli makanan kecil yang langsung bisa dibawa pulang. Seringkali produk keramik yang dipajang di etalase toko atau supermarket hanya berupa sample. Wajar karena ukurannya yang besar dan makan tempat, tidak mungkin semua stok ditaruh di tempat yang sama.

Baca juga: Cara Mencegah Popping pada Lantai Keramik

Sedangkan gudang tempat penyimpanan keramik biasanya berada di lokasi yang cukup jauh, bahkan seringkali di luar kota. Artinya perlu waktu pengiriman beberapa hari hingga produk keramik yang kamu pesan sampai di tujuan. Jadi sebaiknya jangan dadakan beli keramik dengan mempertimbangkan waktu pengirimannya.

7. Lebih memilih harga ketimbang kualitas

Apabila kamu hanya tergiur dengan harga keramik yang murah tanpa mempertimbangkan kualitas, siap-siap menanggung risikonya.  Kesalahan fatal ini akan berdampak jangka panjang karena keramik dengan kualitas rendah akan gampang pecah, rusak atau berubah warna.   Alih-alih berhemat dengan membeli keramik murah, kamu malah akan menghabiskan banyak biaya untuk perawatan atau biaya pengganti keramik yang cepat rusak.

Untuk mendapatkan keramik yang berkualitas, kamu bisa memilih Roman Ceramics yang memiliki beragam kategori produk terdiri dari Rectificado, Interlok, Hexagonal, Floor Tile dan Wall Tile. Dapatkan koleksi lengkapnya di House of Roman terdekat dari kota kamu!

Do you want more informations?
Send us a message!

Please wait...