Akhir-akhir ini, kegiatan memasak real food menjadi trending topic di masyarakat. Tren ini berpengaruh pada desain dapur dan ruang makan.
Sejumlah riset di bidang pangan dan kesehatan menyatakan bahwa konsumsi ultra processed food (UPF) secara berlebihan berisiko memicu permasalahan kesehatan. UPF merupakan makanan yang dibuat melalui banyak proses dan mengandung bahan tambahan buatan.
Sebenarnya, tidak semua UPF buruk untuk kesehatan. Apalagi dikonsumsi dengan dosis yang cukup, makanan ini justru praktis, lebih murah, dan baik untuk nutrisi sehari-hari.
Uniknya, perdebatan ini memunculkan gerakan baru yang masif di media sosial, yaitu menyerukan makanan sehat menggunakan bahan-bahan alami yang minim proses (real food).
Tren memasak sehat sebenarnya bukan cuma soal nutrisi dan kesehatan, tapi merambah ke ruang-ruang hidup, seperti dapur dan ruang makan. Dulu, dapur milik keluarga mungkin sekadar untuk menghangatkan makanan instan.
Baca juga: Inspirasi Desain Dapur dengan Lantai Nuansa Kayu
Sekarang, dapur kembali menjadi tempat memasak yang lengkap, mulai dari mengolah bahan mentah dengan bumbu lengkap sampai menghasilkan beragam menu yang sehat. Desain dapur untuk memadahi aktivitas ini adalah tipe open kitchen layaknya dengan tabletop yang luas dan tidak terbatas oleh sekat yang masif.
Area dapur juga membutuhkan storage yang efisien untuk menyimpan bahan-bahan segar, seperti aneka sayur dan daging. Teknologi kelistrikan juga tidak luput dari dapur-dapur modern. Tidak cuma kompor dan oven, beragam alat masak baru, seperti food processor, slow juicer, airfryer, breadmaker, steamer, dan lain-lain memerlukan area penyimpanan khusus.
Baca juga: Backsplash Dapur Cantik agar Bunda Makin Semangat Masak
Terkadang karena waktu yang terbatas, keluarga-keluarga muda senang membuat meal preparation, mereka memasak dalam jumlah banyak di akhir pekan (weekend) untuk 1 minggu ke depan. Makanan 1/2 matang ini disimpan di lemari pendingin dan akan dihangatkan sebentar saat hendak dikonsumsi.
Kebiasaan masak sehat ini kemudian berpengaruh ke desain ruang makan. Pada hunian modern, area makan lebih terintegrasi dengan dapur. Biasanya tanpa sekat yang kaku di antara keduanya supaya aktivitas makan dan masak lebih kasual.
Aktivitas makan juga jadi lebih menyenangkan, terbebas dari makan-makan lebih mindful, tidak terburu-buru, dan menyehatkan. Tak jarang orang tua mengajak anak-anak mereka untuk masak bersama dan menanamkan kebiasaan menyiapkan makanan yang sehat. Transformasi desain dapur dan ruang makan ini merupakan representasi tren healthy living dari si pemilik rumah.

Konsep dapur open plan tengah populer, misalnya pada ruang berikut yang area makannya menjadi berada satu ruang dengan dapur. Agar dapur berkesan bersih dan elegan, ruang ini kini dibalut dari RomanGranit Xtra GlossMood dDaegu Grigio 80×80 cm yang berkonsep grey marble dan permukaan glossy.

Beberapa desain dapur memilih area persiapan berupa island table yang dapat berfungsi fleksibel, yaitu area masak dan area makan. Dapur berikut ini contohnya. Nuansa bone pada lantai dan storage membuat dapur ini terlihat selalu bersih. Lantainya menggunakan RomanGranit StoneMood dMonolith Pietra 80×80 cm.

Menyiapkan makanan sehat dan bercengkrama bersama keluarga merupakan aktivitas harian yang menyenangkan. Ruang makan ini menggunakan Roman Granit Xtra dMetropolis Charcoal 80×80 cm yang bermotif bintik nuansa abu-abu.