Masalah-masalah pada lantai keramik atau granit apabila dibiarkan dapat mengganggu penampilan keseluruhan ruang. Namun, membongkar lantai yang sudah terpasang tentu bukanlah pekerjaan yang sederhana. Oleh sebab itu, mari kita cegah terjadinya masalah pada tile dengan mengetahui penyebab masalah dan mengikuti tata cara instalasi yang benar.
Tahap awal ini untuk memastikan permukaan lantai sudah siap untuk dipasangi tile, misalnya cor beton sudah matang dan permukaannya dibuat kasar, bebas dari partikel yang menonjol, dan telah dibersihkan dengan air.
Setelah permukaan bersih dan kering, langkah berikutnya adalah membuat lapisan screed. Ketuk permukaan tile dengan alat untuk mengetahui ada atau tidaknya rongga dan beri tanda jalur instalasi.
Buatlah garis panduan dan pasang penerangan yang cukup. Rendam ubin jika porositasnya tinggi. Anda tidak perlu merendam tile yang porositasnya rendah, seperti keramik dengan Gres Technology dari Roman Ceramics dan ubin granit RomanGranit.
Jika menggunakan mortar, langsung oleskan mortar pada permukaan lantai, namun jika memakai perekat adhesif, baca dulu petunjuk membuat campuran adhesive, baru rekatkan ke permukaan lantai. Selanjutnya, bersihkan bagian dasar tile. Selanjutnya rekatkan ke permukaan yang sudah diberi mortar/adhesive. Perlu tambahkan penggunaan tile leveller terutama untuk pemasangan ubin granit ukuran besar.
Baca juga: Serba-serbi Renovasi Rumah dari Penyiapan Anggaran hingga Pemilihan Material
Isi rongga antar tile dengan pengisi nat atau grout, gunakan rubber float. Bersihkan sisa nat yang menempel di permukaan tile.
Tile yang sudah dipasang perlu dipasangi lembar pengaman, Beri tanda/rambu agar tidak dilalui pekerja lainnya. Beri waktu untuk tile dapat memuai/menyusut hingga stabil.
Berjalan di lantai dengan permukaan yang tidak rata sangatlah tidak nyaman dan berbahaya, karena seseorang bisa tersandung dan bahkan jatuh saat melalui area tersebut. Tile yang terpasang tidak rapi atau ada lapisan lantai di bawahnya yang tidak rata menjadi penyebab permukaan lantai tidak rata. Di samping itu, ketidakrataan tersebut mungkin karena kualitas tile itu kurang baik, misalnya permukaaan yang seharusnya lurus jadi bergelombang atau melengkung.
Solusi:
Pilihlah tile dengan kualitas yang baik, seperti yang ada pada produkproduk Roman, ada baiknya Anda memeriksa spesifikasi tile apakah sudah sesuai dan tidak ada cacat pada material. Agar terpasang dengan rapi, pemasang tile sebaiknya memperhatikan tahap pekerjaan dengan sempurna, mulai dari campuran screed hingga tahap akhir.
Terjadinya kerusakan pada permukaan tile disebabkan oleh beberapa hal, seperti cara pemasangan yang kasar, dampak dari pekerjaan lain (listrik, cat, dan lainlain), tile terkena beban besar (kejatuhan benda keras dan tajam), atau adanya rongga di bawah keramik karena proses pemasangan yang salah. Gumpil atau pecah sedikit pada tile sering terjadi karena benturan benda keras atau tajam.
Solusi:
Agar tidak terjadi rongga di bawah tile maka tahap pemasangan tile harus sesuai tata cara dan urutan yang telah ditentukan. Gunakan semen dan bahan perekat yang diajurkan. Untuk mencegah terkena beban besar dan pekerjaan lain, lindungi tile yang sudah terpasang dengan karton atau tripleks.
Sambungan antar tile atau nat seringkali terlihat kotor dan mengelupas. Hal tersebut membuat lantai menjadi kotor dan tidak rapi. Nat yang kotor tersebut antara lain disebabkan oleh kualitas pengisi nat (grout) yang kurang baik sehingga mudah terkikis dan menyisakan rongga yang kosong di antara tile. Rongga ini rentan untuk menumpuknya kotoran. Zat pembersih lantai yang terlalu keras juga dapat menggerus pengisi nat.
Solusi:
Pilih material pengisi nat yang berkualitas dan cocok untuk ruang Anda sehingga tidak mudah rusak. Perhatikan pula tata cara pengaplikasian nat yang sesuai. Agar tidak mudah kotor, nat harus rutin dibersihkan, bahkan ketika baru terpasang. Jika sudah terlanjur kotor, nat akan terlihat menghitam dan sulit untuk dibersihkan.
Tile Retak dalam jumlah yang banyak pada permukaan saja (glasur) biasa disebut crazing atau retak rambut. Penyebabnya antara lain karena perbedaan kelembapan, pemakaian semen yang berlebihan pada adukan, atau memakai perekat yang terlalu banyak. Sedangkan retak yang terjadi pada beberapa tile (retak menyambung) disebut cracks, terjadi karena adanya pergerakan lapisan di bawahnya. Retak juga bisa terjadi karena memasang tile pada saat tahap screed belum kering.
Solusi:
Tahap pemasangan harus sesuai dengan urutan yang sudah ditentukan, misalnya menunggu screed kering sebelum memasang tile. Untuk mengetahui adanya retak rambut atau tidak, coba dengan merendam tile terlebih dahulu. Sementara untuk mencegah adanya pergerakan di lapisan bagian bawah lantai, pasang expansion joint yang sesuai.
Baca juga: Tips Merawat Granite Tile Agar Selalu Mengkilap
Tile yang sudah lama terpasang seringkali terlihat kotor karena adanya bercak pada noda (stain). Bercak tersebut disebabkan oleh adanya bahan kima atau garam yang larut di air dan mengendap di permukaan tile (efflorescence). Garam tersebut berasal dari tile atau keramik yang porositasnya tinggi atau lapisan di bawahnya, ini terjadi pada tile yang tidak berglasur.
Solusi:
Pilih tile dengan kualitas yang baik, yaitu berglasur dan porositasnya rendah agar tidak terjadi efflorescence. Jika terlanjur terjadi, maka solusinya dengan membersihkan tile secara berulang apabila bercak muncul. Lindungi tile dari bahan kimia yang bisa merusak permukaannya.
Jika tile yang terlepas hanya satu, biasanya karena tile tersebut tidak direndam air atau kualitas perekat dan campuran untuk lapisan dasar tidak tepat, serta teknik pemasangan yang salah. Sedangkan apabila banyak tile sekaligus yang terlepas karena porositas keramik yang tinggi, adanya pemuaian antara keramik dan lapisan di bawahnya, dan adanya pergerakan struktur bangunan.
Baca juga: Cara Mencegah Popping pada Lantai Keramik
Solusi:
Pastikan pemasangan sudah sesuai dengan urutan dan tata cara yang benar. Gunakan tile berkualitas dengan porositas rendah seperti produk-produk tile Roman sehingga tidak terjadi rongga udara pada lapisan dalamnya. Untuk menghindari rusaknya keramik karena pergerakan struktur, maka sebaiknya pemasangannya dilakukan terakhir setelah struktur bangunan stabil.